Bahan :
1.
1 ton jerami padi
2.
6 kg urea
3.
6 kg probiotik
Caranya :
-
Jerami padi ditumpuk ditempat yang beratap
dengan tumpukan kira-kira setinggi 30 cm
-
Semprot atau basahi dengan larutan urea dan
taburi probiotik secukupnya
-
Tumpuk lapisan jerami kembali dengan ketebalan
yang sama dan basahi dengan larutan urea dan ditaburi dengan probiotik
secukupnya
-
Demikian seterusnya sampai ketebalan lebih
kurang 2 m
-
Diamkan sampai dengan 21 hari supaya proses
fermentasi dengan baik.
Fermentasi Pengolahan
Jerami
1.
Jerami 1 kuintal
2.
EM4 50 ml
3.
Molase / tetes tebu 100 ml
4.
Urea 100-150 gram
5.
Bekatul 1-1 ½kg
6.
Air secukupnya
Alat :
-
Bak penampung
-
Plastik besar
-
Terpal
Caranya :
-
Jerami ditumpuk kira-kira 30 cm
-
Penambahan bahan secara bersap :
1.
Jerami
2.
Urea
3.
Bekatul
4.
EM4 + tetes tebu + air
Semuanya disiramkan dan seterusnya.
-
Penutupan hampa udara kurang lebih selama 15
hari
Amoniasi (Pengawetan)
Bahan :
1.
Jerami
2.
Urea
3.
Air
Alat :
-
Timbangan
-
Ember
-
Wadah atau tempat amoniasi (drum, kantong
plastik)
Caranya :
-
Timbang jerami, dipotong-potong 5 – 10 cm
-
Timbang urea sebanyak 4-6% dari berat jerami.
-
Ketebalan 10-20 cm, semprot atau siram dengan
larutan urea, lapisan dipadatkan ditambah daun leresede (gamal)
-
Tutup jerami kurang lebih 21 hari.
Silase (Pengawetan) 1
HMT (Hijauan Makan Ternak)
Prinsip : hampa udara atau suasana asam
Alat :
-
Kantong plastik kurang lebih 1 m atau rangkap 2
-
Pemotong HMT
-
Tali
-
Tetes tebu / molase
-
Rumput / tebon jagung / daun tebu
Caranya :
-
Sebelum dicacah layukan HMT untuk mengurangi
kadar air.
-
Cacah rumput atau tebon jagung kira-kira 3-4 cm
-
Siapkan tetes 2-4% dari berat rumput
-
Larutkan tetes dengan air perbanding 1:1
-
Campurkan sampai merata larutan tetes dan air
tersebut dengan cacahan, Masukan dalam kantong plastik
-
Setelah diisi perlu diikat dengan tali
-
Proses selama 21 hari
Ciri-ciri :
-
Rasa dan bau asam masih segar
-
Warna masih kehijauan
-
Wujud / tekstur hijauan masih jelas.
-
Tidak berjamur
-
Tidak menggumpal
Silase (Pengawetan) 2
Bahan :
1.
Rumput Rumput / tebon jagung / daun tebu
2.
Bahan pelengkap atau starter berupa : tetes
tebu, bekatul, tepung gaplek, dsb.
3.
Tempat silase :
-
Drum
-
Lubang
tanah/blumbang
-
Anyaman bambu
-
Plastik
Cara membuat :
-
Bahan hijauan kemudian dipotong pendek-pendek
sekitar 5-10 cm Bahan tersebut ditimbang seberat 100 kg
-
Timbang bahan pelengkap atau starter sebanyak
3-5% dari bahan hijauan
-
Bahan tersebut misalnya :
·
Tetes tebu/molase 3% dari bahan silase
·
Dedak halus 5 % dari bahan silase
·
Menir 3 ½ % dari bahan silase
·
Onggok . ampas telo 3% dari bahan silase
-
Ada dua cara silo bahan utama dan bahan
pelengkap
1.
Dicampur dengan merata
2.
Disusun secara berlapis-lapis yaitu (hijauan –
starter – hijauan – starter)
-
Padatkan hingga udara didalamnya
sesedikit/seminimal mungkin dan tutup dengan rapat, bisa ditambahkan batu pemberat
didalamnya.
-
Diamkan silase dalam silo selama 2-3 bulan,
kemudian silo bisa dibuka dan silase siap diberikan ternak setelah dibongkar
dan diangin-anginkan selama 15 – 30 menit.
-
Silase yang sudah rusak jangan diberikan ke
ternak, karena bisa menimbulkan keracunan.
Ciri-ciri silase :
Sama dengan cara 1