Selasa, 03 Februari 2015

Pembuatan fermentasi jerami padi


Bahan :
1.      1 ton jerami padi
2.      6 kg urea
3.      6 kg probiotik
Caranya :
-          Jerami padi ditumpuk ditempat yang beratap dengan tumpukan kira-kira setinggi 30 cm
-          Semprot atau basahi dengan larutan urea dan taburi probiotik secukupnya
-          Tumpuk lapisan jerami kembali dengan ketebalan yang sama dan basahi dengan larutan urea dan ditaburi dengan probiotik secukupnya
-          Demikian seterusnya sampai ketebalan lebih kurang 2 m
-          Diamkan sampai dengan 21 hari supaya proses fermentasi dengan baik.

Fermentasi Pengolahan Jerami
Bahan :
1.      Jerami 1 kuintal
2.      EM4 50 ml
3.      Molase / tetes tebu 100 ml
4.      Urea 100-150 gram
5.      Bekatul 1-1 ½kg
6.      Air secukupnya
Alat :
-          Bak penampung
-          Plastik besar
-          Terpal
Caranya :
-          Jerami ditumpuk kira-kira 30 cm
-          Penambahan bahan secara bersap :
1.      Jerami
2.      Urea
3.      Bekatul
4.      EM4 + tetes tebu + air
Semuanya disiramkan dan seterusnya.
-          Penutupan hampa udara kurang lebih selama 15 hari


Amoniasi (Pengawetan)
Bahan :
1.      Jerami
2.      Urea
3.      Air
Alat :
-          Timbangan
-          Ember
-          Wadah atau tempat amoniasi (drum, kantong plastik)
Caranya :
-          Timbang jerami, dipotong-potong 5 – 10 cm
-          Timbang urea sebanyak 4-6% dari berat jerami.
-          Ketebalan 10-20 cm, semprot atau siram dengan larutan urea, lapisan dipadatkan ditambah daun leresede (gamal)
-          Tutup jerami kurang lebih 21 hari.



Silase (Pengawetan) 1
HMT (Hijauan Makan Ternak)
Prinsip : hampa udara atau suasana asam
Alat :
-          Kantong plastik kurang lebih 1 m atau rangkap 2
-          Pemotong HMT
-          Tali
-          Tetes tebu / molase
-          Rumput / tebon jagung / daun tebu

Caranya :
-          Sebelum dicacah layukan HMT untuk mengurangi kadar air.
-          Cacah rumput atau tebon jagung kira-kira 3-4 cm
-          Siapkan tetes 2-4% dari berat rumput
-          Larutkan tetes dengan air perbanding 1:1
-          Campurkan sampai merata larutan tetes dan air tersebut dengan cacahan, Masukan dalam kantong plastik
-          Setelah diisi perlu diikat dengan tali
-          Proses selama 21 hari
Ciri-ciri :
-          Rasa dan bau asam masih  segar
-          Warna masih kehijauan
-          Wujud / tekstur hijauan masih jelas.
-          Tidak berjamur
-          Tidak menggumpal

Silase (Pengawetan) 2
Bahan :
1.      Rumput Rumput / tebon jagung / daun tebu
2.      Bahan pelengkap atau starter berupa : tetes tebu, bekatul, tepung gaplek, dsb.
3.      Tempat silase :
-          Drum
-          Lubang  tanah/blumbang
-          Anyaman bambu
-          Plastik
Cara membuat :
-          Bahan hijauan kemudian dipotong pendek-pendek sekitar 5-10 cm Bahan tersebut ditimbang seberat 100 kg
-          Timbang bahan pelengkap atau starter sebanyak 3-5% dari bahan hijauan
-          Bahan tersebut misalnya :
·         Tetes tebu/molase 3% dari bahan silase
·         Dedak halus 5 % dari bahan silase
·         Menir 3 ½ % dari bahan silase
·         Onggok . ampas telo 3% dari bahan silase
-          Ada dua cara silo bahan utama dan bahan pelengkap
1.      Dicampur dengan merata
2.      Disusun secara berlapis-lapis yaitu (hijauan – starter – hijauan – starter)
-          Padatkan hingga udara didalamnya sesedikit/seminimal mungkin dan tutup dengan rapat, bisa ditambahkan batu pemberat didalamnya.
-          Diamkan silase dalam silo selama 2-3 bulan, kemudian silo bisa dibuka dan silase siap diberikan ternak setelah dibongkar dan diangin-anginkan selama 15 – 30 menit.
-          Silase yang sudah rusak jangan diberikan ke ternak, karena bisa menimbulkan keracunan.
Ciri-ciri silase :

Sama dengan cara 1